Penjelasan Mengenai Pulau Kelor yang Menjawab Rasa Penasaran

Pastikan untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai penjelasan mengenai Pulau Kelor itu sendiri. Agar memperkuat pertimbangan saat akan mengeksplorasi wilayah Pulau Kelor.

Umumnya setelah mengetahui bagaimana kisah di dalamnya, bisa meningkatkan keinginan untuk mengeksplorasi mulai dari sejarah, asal-usul, dan peninggalannya.

Menarik Begini Penjelasan Mengenai Pulau Kelor

Fakta Pulau CipirBukan hanya terkenal akan keindahan alamnya saja, namun penjelasan mengenai Pulau Kelor juga kerap dikaitkan dengan VOC, mengapa bisa begitu? Jawab lebih lengkapnya bisa didapatkan dari ulasan berikut:

Sejarah Pulau Kelor

Membahas penjelasan mengenai Pulau Kelor menjadi hal cukup menarik karena sangat kental dengan cerita sejarah di masa lalu.

Sebenarnya dahulu Pulau Kelor adalah pulau berpenghuni namun ditinggalkan oleh masyarakatnya karena erupsi Gunung Krakatau. Akibat dari letusan ini adalah merusak banyak bangunan di sana termasuk Benteng Martello.

Jika mengulik lebih dalam, ada kisah-kisah yang sangat menarik untuk diketahui. Hal inilah yang membuat tempat tersebut sangat kental dengan nilai sejarah dan dijadikan sebagai cagar budaya.

Lokasi Pulau Kelor

Salah satu pulau yang memiliki nilai sejarah tinggi di pulau seribu jakarta adalah Pulau Kelor. Lokasinya berdekatan dengan beberapa pulau ternama lainnya seperti Onrust, Cipir, Petondan Kecil, Kelapa, dan terakhir Pulau Bidadari.

Luas wilayahnya terbilang cukup besar yaitu menempati sekitar 28 hektare. Di dalamnya terdapat situs-situs bersejarah yang menyimpan cerita di masa lalu tepatnya pada saat kepemimpinan penjajah Belanda.

Disebut-sebut jika Pulau Kelor merupakan markas VOC yang dibuktikan oleh adanya benteng Martello. Benteng tersebut diketahui difungsikan sebagai tempat pertahanan maritim VOC pada masa itu.

Asal Muasal Nama Pulau Kelor

Dari penjelasan mengenai Pulau Kelor di atas, tentu menggugah rasa penasaran banyak orang mengenai bagaimana asal-usul penamaannya apakah di wilayah tersebut terdapat banyak tumbuhan kelor atau ada alasan lainnya.

Berdasarkan salah satu sumber, menyebutkan jika penamaan Pulau Kelor sendiri didasarkan atas beberapa sebab. Salah penyebab yang paling cerita paling terkenal adalah karena di sana ditumbuhi banyak tanaman kelor.

Hanya saja karena proses abrasi laut, tanaman kelor yang terdapat di dalamnya mulai menghilang. Sebenarnya hingga sekarang pun masih terdapat beberapa tanaman kelor di sana, namun jumlahnya memang tidak sebanyak dahulu.

baca : Penginapan Murah Pulau Seribu, yang Menjadi Andalan

Memiliki Nama Lain Pulau Kherkof

Mungkin sebagian dari Anda akan kaget setelah mengerti arti dari Kherkof itu sendiri. Jika dibahasa Indonesiakan, maknanya adalah makam. Jika digabungkan, Pulau Kherkof adalah sebuah Pulau Makam.

Bagi Anda yang belum tahu Kherkof berasal dari Bahasa Belanda, karena dulunya di area Pulau Kelor memang berkaitan erat dengan sejarah VOC.

Penjelasan mengenai Pulau Kelor ini merujuk pada sejarah yang melatarbelakanginya. Disebut sebagai Pulau makam karena dulunya dijadikan sebagai tempat penguburan penduduk dan tentara VOC juga.

Anda bisa melihat bukti-buktinya yang tersebar di beberapa titik meskipun sebagian sudah mulai rusak dan hanya menyisakan puing-puing saja.

Benteng Martello, Saksi Bisu Pertahanan Maritim VOC

Penjelasan mengenai Pulau Kelor selanjutnya tentang Benteng Martello. Bisa dibilang Benteng Martello adalah primadonanya Pulau Kelor. Ukurannya yang cukup besar, menjadikannya nampak begitu menawan apalagi jika dilihat di seberang wilayah perairan.

Pembangunan dari benteng ini tentunya bukan tanpa alasan. Penyebabnya adalah pada rentang waktu 1840-1880, kolonial Belanda sedang mengembangkan sistem pertahannya Nieuwe Hollands Waterlinie untuk menghadapi berbagai gempuran.

Ada beberapa informasi menarik lain yang perlu Anda ketahui mengenai Benteng Matello, yaitu sebagai berikut:

Buatan Masyarakat Indonesia

Banyak yang menyangka jika Benteng Martello adalah buatan Belanda, namun berdasarkan data-data yang dikumpulkan oleh para arkeolog menyebutkan jika arsiteknya adalah para leluhur sendiri.

Salah satu bukti yang bisa dilihat secara nyata adalah komponen penyusunnya terbuat dari batu bata merah yang menjadi ciri khas bangunan Indonesia. Sebab, batu bata yang berasal dari Belanda sangat berbeda karena memiliki warna cenderung kekuningan.

Awalnya Diberi Nama Benteng Menara

Bukan Martello, pada awal pembangunannya benteng tersebut diberi nama Benteng Menara oleh para pembangunnya yakni masyarakat Indonesia yang menjadi tahanan Belanda.

Namun kemudian oleh penjajah Belanda diberi nama lain yang kemudian dikenal hingga saat ini.

Proses Pembangunannya Memakan Banyak Korban

Melanjutkan pada pembahasan sebelumnya, pengerjaan dari banteng ini menyimpan kisah pilu karena memakan banyak korban. Rakyat Indonesia dipekerjakan dengan keras tanpa diberikan makanan layak.

baca : 4 Tips Pilih Travel Pulau Seribu, Murah dan Terpercaya

Digunakan Sebagai Benteng Pertahanan dan Menara Pengintai

Fungsi utama dari benteng ini adalah sebagai tempat pertahanan dari serangan musuh. Mengapa bisa dikatakan begitu? Hal ini dibuktikan dengan adanya meriam raksasa di bagian tengahnya namun kini kemungkinan sudah tidak ada akibat satu dan lain hal.

Selain sebagai benteng pertahanan, tempat ini juga difungsikan untuk mengintai apakah ada ancaman dari luar atau tidak.

Terdapat Terowongan Khusus

Benteng yang diperkirakan memiliki ketinggian sekitar 15 meter ini di dalamnya tersimpan sebuah terowongan. Menurut cerita yang berkembang, jalurnya terhubung ke lautan. Hanya saja hingga kini belum bisa dibuktikan melalui penelitian paling valid.

Pulau Kelor Dahulunya Pemakaman Penduduk dan Tentara VOC

Nama lain dari pulau ini adalah Pulau Kerof yang berarti kuburan. Alasannya karena memang dahulunya dijadikan sebagai pemakaman tentara VOC. Penduduk pun banyak yang dikubur di sana.

Penjelasan mengenai Pulau Kelor satu ini menarik untuk dibahas. Salah satu alasannya adalah menjadi tempat pemakaman, namun memiliki pemandangan indah. Wajar jika saat ini dijadikan sebagai aset wisata Kepulauan Seribu.

Pemandangannya yang indah mampu memikat hati para pengunjung. Tidak heran banyak wisatawan menghabiskan waktu liburan mereka ke Pulau tersebut.

Akibat kejadian masa lalu baik yang melibatkan warga Belanda atau masyarakat Indonesia sendiri membuat Pulau ini terkenal cukup angker. Pastikan saat berkunjung ke sana selalu jaga kesadaran dan jangan sampai melamun.

Ditinggalkan Pada Tahun 1883 Karena Gunung Krakatau Meletus

Menurut beberapa penjelasan mengenai Pulau Kelor, disebutkan jika pada tahun 1883 lalu telah terjadi erupsi Gunung Krakatau. Kejadian ini bukan hanya menelan banyak korban namun juga merusak bangunan benteng.

Meski tidak hancur total, namun benteng yang terbuat dari batu bata ini mengalami keruntuhan di beberapa sisinya. Seiring berjalannya waktu, kondisinya memang tidak terlalu parah namun akibat cuaca membuat batu bata mulai lapuk.

baca juga : Rekomendasi Villa Terbaik Pulau Anyer, Cocok untuk Berlibur

Menjadi Kuburan dari Tragedi Zeven Provincien

Penjelasan mengenai Pulau Kelor yang tidak kalah heboh lainnya adalah adanya tragedi Zeven Provincien. Kejadian tersebut berlangsung pada februari 1933 yang menjadi penyebab utama kemunduran VOC.

Kejadiannya yaitu pada masa lalu para pegawai tidak terima diturunkan gajinya sehingga timbullah pertengkaran yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban. Parahnya, agar pertempuran itu dimenangkan, Tentara Belanda melakukan pengeboman.

Mengetahui mengenai sejarah akan membuat rasa cinta tanah air semakin tinggi. Oleh karenanya, penting juga Anda mengulik mengenai berbagai penjelasan mengenai Pulau Kelor beserta aset-asetnya sejarah yang tersimpan rapi di sana.